SoftSkill TV analog dan digital
Soal Softskill
1.jelaskan sejarah tv analog dan digital.
2.jelaskan produksi distribusi penerima analog dan digital
3.jelaskan nilai estetika film.
Jawaban
1.
-1876 - George Carey
menciptakan selenium camera yang
digambarkan dapat membuat seseorang melihat
gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan
gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
-1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan
Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang
disebut teleskop elektrik
dengan resolusi 18 garis.
-1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan
kristal (liquid crystals), yang
kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai
layar 60 tahun kemudian.
-1897 - Tabung Sinar Katoda
(CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT
dengan layar berpendar bila ditembakan elektron. Inilah yang menjadi dasar
televisi layar tabung.
-1900 – Istilah Televisi pertama kali dikemukakan
Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity
yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
-1907 - Campbell Swinton dan
Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim
gambar.
-1927 - Philo T Farnsworth
ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat
berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image
dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
-1929 - Vladimir Zworykin
dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
-1940 - Peter Goldmark
menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
-1958 - Sebuah karya tulis ilmiah
pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
-1964 - Prototipe sel tunggal
display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow.
Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
-1967 - James Fergason
menemukan teknik twisted nematic,
layar LCD yang lebih praktis.
-1968 - Layar LCD pertama
kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
-1975 - Larry Weber dari
Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
-1979 - Para Ilmuwan dari
perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED).
Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu,
Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
-1981 - Stasiun televisi
Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125
garis.
-1987 - Kodak mematenkan
temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
-1995 - Setelah puluhan tahun
melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia
berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber
kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat
dari perusahaan Matsushita.
Produksi TV adalah proses produksi/penyiaran yang menghasilkan materi berbentuk audio-visual yang berisi program (acara TV), diproduksi atau disiarkan oleh sekelompok orang dengan profesi tertentu, dilaksanakan secara profesional berdasarkan kaidah pertelevisian untuk disiarkan melalui media TV dan ditujukan kepada pemirsa.
Penerima Televisi
Pada dasarnya, sistem penerima televisi terbagi menjadi 2 yaitu:
2.
Produksi TV adalah proses produksi/penyiaran yang menghasilkan materi berbentuk audio-visual yang berisi program (acara TV), diproduksi atau disiarkan oleh sekelompok orang dengan profesi tertentu, dilaksanakan secara profesional berdasarkan kaidah pertelevisian untuk disiarkan melalui media TV dan ditujukan kepada pemirsa.
Penerima Televisi
Pada dasarnya, sistem penerima televisi terbagi menjadi 2 yaitu:
-Televisi
hitam putih
Pada televisi hitam putih gambar tidak dapat dilihat sesuai dengan warna aslinya. Apapun yang terlihat dilayar kaca hanya tampak warna hitam dan putih. Hal ini sangat berbeda dengan televisi warna, yakni warna gambar yang tampil di layar akan terlihat menyerupai aslinya.
-Televisi warna
Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi tiga warna dasar, yaitu merah (R= red), hijau (G=green), dan biru (B=blue). Hasil pemisahan ini akan dipancarkan oleh pemancar televisi. Pemancar TV warna memancarkan sinyal-sinyal:
• Audio (suara)
• Luminansi (kecerahan gambar)
• Krominansi (warna)
• Sinkronisasi (vertikal / horizontal)
• Burst
Pada pesawat penerima televisi warna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G (green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi Y dan dua sinyal krominansi, yaitu V dan U menurut persamaan berikut :
Y = +0.30R +0.59G+0.11B
V = 0,877 ( R - Y )
U = 0,493 ( B- Y )
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar dalam modulasi frekuensi (FM) untuk menghindari derau (noise) dan interferensi. Untuk memancarkan sinyal ini, pada pemancar dan penerima harus memiliki sistem warna dan suara yang sama.
Pada televisi hitam putih gambar tidak dapat dilihat sesuai dengan warna aslinya. Apapun yang terlihat dilayar kaca hanya tampak warna hitam dan putih. Hal ini sangat berbeda dengan televisi warna, yakni warna gambar yang tampil di layar akan terlihat menyerupai aslinya.
-Televisi warna
Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi tiga warna dasar, yaitu merah (R= red), hijau (G=green), dan biru (B=blue). Hasil pemisahan ini akan dipancarkan oleh pemancar televisi. Pemancar TV warna memancarkan sinyal-sinyal:
• Audio (suara)
• Luminansi (kecerahan gambar)
• Krominansi (warna)
• Sinkronisasi (vertikal / horizontal)
• Burst
Pada pesawat penerima televisi warna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G (green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi Y dan dua sinyal krominansi, yaitu V dan U menurut persamaan berikut :
Y = +0.30R +0.59G+0.11B
V = 0,877 ( R - Y )
U = 0,493 ( B- Y )
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar dalam modulasi frekuensi (FM) untuk menghindari derau (noise) dan interferensi. Untuk memancarkan sinyal ini, pada pemancar dan penerima harus memiliki sistem warna dan suara yang sama.
Distribusi
1. Satellite
Media distribusi menggunakan satellite merupakan media distribusi yang akan
mampu menghubungkan dunia pertelevisian digital secara global. Distribusi
dengan satellite ini menggunakan layanan satelit digital. Satelit televisi ini
bekerja dengan menghubungkan sinyal dari stasiun bawah ke pemancar stasiun yang
berada diatas. Jangkauan satelit ini sangat luas dan bisa mencakup wilayah
hingga antar benua.
2. Cable
Usia televisi dengan distribusi kabel dalam versi analog hampir sama dengan
usia dari televisi semenjak pertama kali ditemukan. Distribusi melalui jalur
kabel ini artinya adalah menghubungkan televisi yang ada dirumah dengan server
yang ada melalui kabel-kabel (baik kabel yang dipasang dibawah tanah maupun
yang ada di tiang-tiang listrik).
Distribusi melalui kabel ini sudah lebih dahulu digunakan sebelum
digunakannya jalur distribusi satellite. Distribusi ini masih digunakan sampai
sekarang untuk menyiarkan beberapa stasiun televisi yang berbayar.
3. Web Based Digital Television
Perkembangan pesat yang ada pada dunia internet pada akhirnya berhasil
dikombinasikan dengan layanan televisi digital. Pada jalur distribusi televisi
digitalyang berbasis web ini, Sekarang bisa mengakses berbagai macam layanan yang
ada pada televisi digital dengan menggunakan internet sebagai penghubungnya.
4. DVD
DVD merupakan salah satu terobosan baru dalam dunia distribusi televisi
digital. DVD merupakan media yang digunakan untuk media perekaman video-video
digital yang ada. Dengan kegiatan perekaman dapat mendokumentasikan berbagai
macam video digital yang menarik. keberadaan DVD ini juga mampu memfasilitasi
penyebaran berbagai macam informasi digital yang ada di saluran televisi.
3.
Nilai estetis dalam film memilki
pengertian sebuah keindahan,dan yang
terdapat dalam suatu film. Dan ada lagi pengertian yg lain, nilai estetis nilai
yg menggambarkan adanya unsur keindahan dalam sebuah FIlm
Komentar
Posting Komentar